Berita

SMA Islam Al Azhar 15 Semarang menyambut kembalinya kegiatan belajar mengajar setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H dengan sebuah tradisi yang sarat makna, yaitu Halal Bi Halal. Kepala sekolah, Achmad Fajri Nur Khakim, menekankan pentingnya momen tersebut sebagai waktu untuk meningkatkan akhlak setelah berpuasa selama bulan Ramadan. Ia menegaskan bahwa ada perubahan yang menuju arah yang lebih baik setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Dalam sambutannya, Achmad Fajri Nur Khakim menyampaikan bahwa Halal Bi Halal bukan sekadar tradisi formal, melainkan juga momentum untuk introspeksi diri, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan memperkuat tali silaturahmi. Ia mengajak seluruh warga sekolah untuk menjadikan momen tersebut sebagai titik awal untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan kualitas akhlak.

Sesi tausiyah yang disampaikan oleh M. Baihaqi Al Hafidz, seorang guru tahfidz di sekolah tersebut, menjadi momen berharga bagi para murid. Dalam tausiyahnya, beliau menggambarkan secara mendalam makna dari Halal Bi Halal. Beliau menekankan pentingnya sikap saling memaafkan dan merajut kembali hubungan yang mungkin sempat renggang di antara sesama warga sekolah.

Perwakilan murid kemudian menyampaikan permohonan maaf secara simbolis sebagai langkah awal untuk memperbaiki hubungan di antara sesama. Suasana yang dipenuhi dengan kerendahan hati dan keikhlasan ini menjadi pembuktian nyata bahwa semangat Idul Fitri tidak hanya berhenti pada hari-harinya, melainkan terus mengalir dalam setiap interaksi di sekolah.

Kegiatan Halal Bi Halal di SMA Islam Al Azhar 15 Semarang tidak hanya berhenti pada pertukaran maaf, tetapi juga ditutup dengan sesi saling bersalaman antara seluruh warga sekolah. Dalam momen yang penuh kehangatan tersebut, terlihat betapa pentingnya membangun kedekatan dan harmoni di antara anggota komunitas pendidikan.

Dengan semangat memaafkan dan merajut kembali hubungan yang harmonis, SMA Islam Al Azhar 15 Semarang memulai kembali kegiatan belajar mengajar dengan penuh semangat dan kebersamaan. Hal ini membuktikan bahwa semangat Idul Fitri tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga menjadi pemicu untuk mempererat tali persaudaraan di antara seluruh warga sekolah.